Ari Prasetyo

Rabu, 27 Maret 2013

Persahabatan

Persahabatan adalah salah satu tema yang sering diangkat menjadi judul pada sebuah drama. Mungkin karena persahabatan dianggap lebih universal sehingga  temanya bisa lebih luas dengan perbagai pokok pikiran yang bermacam - macam.
 
Berikut ini adalah teks drama singkat tentang sahabat:
 
JUDUL: ARTI SEORANG SAHABAT
 
Pemain:
Deni: bekerja sebagai pelayan di rumah makan
Anwar: pemilik counter pulsa
Joko: bekerja di bengkel mobil
 
Mereka bertiga adalah sahabat dekat yang sama - sama berasal dari Wonogiri. Mereka sering melakukan kegiatan bersama seperti memancing dan ngobrol bersama di warung kopi ataupun di counter pulsa milik Anwar
Suatu hari Deni yang bekerja di rumah makan melakukan kesalahan fatal, yaitu memecahkan 27 piring saji yang harganya mahal. Untuk bisa mengganti kerugian pihak rumah makan, maka Deni harus bekerja tanpa menerima gaji selama 6 bulan. Akhirnya Deni bersedia diberhentikan dengan tidak hormat.
 
Anwar: Bagaimana Den, sudah dapat pekerjaan lagi?
------
Deni: belum mas. Sudah berusaha memasukkan lamaran ke beberapa perusahaan tapi blm ada jawaban. Padahal pertengahan bulan ini aku harus membayar uang sewa kamar.
------
Joko: kamu faham tentang mesin mobil ngga Den?
------
Deni: paham sedikit mas. Dulu aku sekolah di STM jurusan mesin
------
Joko: coba masukkan lamaran ke bengkel tempat aku bekerja. Tapi tetap harus melalui masa training dimana selama masa traini tersebut kamu hanya menerima 30% gaji saja
------
Anwar: berapa lama masa trainingnya?
------
Joko: 4 bulan mas
------
Deni: kalau hanya menerima 30% gaji seama training kok kelihatannya berat mas. kebutuhan hidupku banyak banget
------
Anwar: bagaiman kalau selama masa training nanti Deni bekerja di counter pulsa tempatku untuk shift malam. Jadi pagi - siang bisa bekerja di bengkel, sore - malam bekerja di tempatku
------
Joko: Iya usul bagus itu
------
Deni: wah terima kasih sekali mas Joko dan mas Anwar

Senin, 25 Maret 2013

Tempat Tisu terbuat dari bahan yang sudah tidak terpakai

Tempat Tisu terbuat dari bahan yang sudah tidak terpakai,.,
alat dan bahan dapat diperoleh disekitar lingkungan rumah masing-masing, tinggal bagaimana cara kita untuk memodifikasi nya sendiri, kreatifitas yang di perlukan dalam pembuatan tempat tisu ini., 

Sabtu, 16 Maret 2013

5 (Lima) Kelebihan Rumput Laut

5 Kelebihan Rumput Laut

Kalian pasti sudah tidak asing lagi mendengar rumput laut. Makanan yang bisa dikemas dan dipakai buat campuran makanan ini mepunyai banyak manfaatnya lho. Nah, pengentahu lebih lengkap, ini dia manfaat rumput laut :

Jadi Bahan Makanan

Rumput laut juga bisa digunakan sebagai bahan pembuatan makanan dan susu. Misalnya es krim, yogurt, waper krim, coklat susu, puding instant, pembuatan roti, permen dll.
Tanaman ini juga kaya akan nutrisi, asam amino, mineral, vitamin A,B,C,D,E dan K. Karena kandungan gizinya yang tinggi, rumput laut bisa meningkatkan sistem kerja hormonal dan juga syaraf. Selain itu, rumput laut juga bisa meningkatkan fungsi pertahanan tubuh, memperbaiki sistem kerja jantung dan peredaran darah, plus sistem pencernaan.

Nggak Bikin Gemuk

Sebagai tanaman makanan, jumlah kalori rumput laut sangat rendah, tetapi kandungan seratnya juga tinggi, jadi nyaris tidak ada resikonya buat kita-kita yang pengen diet. Pokoknya aman dan tidak bikin tubuh melar. Malahan, banyak makan rumput laut bisa membantu metabolisme lemak, sehingga menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Semua rumput laut kaya akan kandungan serat yang bisa mencegah kanker usus besar. Seratnya bisa melancarkan perncernaan dan meningkatkan kadar air

Sebagai Obat-obatan

Secara bekennya rumput laut juga terkenal sebagai obat tradisional untuk penderita batuk, asma, bronkhitis, TBC, cacingan, sakit perut, demam, remtik dll. Kandungan yodiumnya untuk mencegah penyakit gondok. Masih ada lagi, tanaman hasil laut ini, juga membantu pengobatan lambung, radang usus besar, dan gengguan pencernaan lainnya.

Bisa Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Kandungan yang dimiliki rumput laut penuh dengan multi vitamin banyak mengandung Vitamin A, dan E, mengandung sekitar 15 % mineral diantaranya terdapat kalium, kalsium, magnesium,fosfir, seng, dll. Pastinya mineral-mineral ini bisa membantu tubuh kita menjaga keseimbangan ke-asaman organisme (ABG dan remaja gitu). Plus bisa memperlambat penuaan dini alias awet muda.

Bagus Buat Kesehatan Kulit

Sebagai bahan-bahan alami yang bisa menjaga sel-sel jaringan tubuh tetap padat.  Hasilnya bisa membuat tubuh kita menjadi lebih fresh termasuk kulit. Biasanya rumput laut dikemas dalam berbagai jenis kosmetika, mulai dari sabun, lulur mandi, krim pelembab, dsb. Jadi pasti membuat kulit kita bersih dan halus.

Semoga bermanfaat........
Terima Kasih

Rabu, 13 Maret 2013

Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia

Sejarah Gerakan Pramuka
Indonesia*)

A. Masa Hindia Belanda
Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham
besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan
berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam
perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan
semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang
Bhinneka.
Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandse
Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang
Dunia I memiliki kwartir [[besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi
"Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.
Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah Javaanse
Padvinders Organisatie; berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun
1916.
Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti
tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang
pada 1920 berganti nama menjadi "Hisbul Wathon" (HW); "Nationale
Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan
"Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat
Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe
Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch
Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.
Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan Indonesia waktu itu tampak mulai
dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia"
merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada
tanggal 23 Mei 1928.
Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada
1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari
Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java
Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan).

KBI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan
Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.
Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepramukaan Indonesia baik yang
bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepramukaan yang bernafas
kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan
(POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat
Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni,
Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders
Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia
(KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).
Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat
Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian
Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu
pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan
"Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan
dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.

B. Masa Bala Tentara Dai Nippon
"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu.
Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan
Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia,
termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya
menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat
kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.

C. Masa Republik Indonesia
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh
kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia
Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan
pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia
dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di
Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini
didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan
Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi
kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran
dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda.
Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api
unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda
mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu,
sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya.

Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini
mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia
(KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan
pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia,
kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan
mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia
mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.
Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu
memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali
bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa
Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di
Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6
September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat
Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi
keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.
Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan
Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organi-sasi kepramukaan
menga-dakan konfersensi di Ja-karta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16
September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai
suatu federasi.
Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia. Ipindo
merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi
organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri
Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua
federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke
Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.
Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo
menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada
tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.
Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu
menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin
kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu,
Bogor pada bulan Januari 1957.
Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan
acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian
diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada
bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K
mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan
Kepanduan".

Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta,
maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa
Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959.
Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT.
Makiling Filipina.
Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.

D. Kelahiran Gerakan Pramuka
Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar
belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan
peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah
perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak
sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor
II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional
Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang
menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila.
Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan
supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan
Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisasisa
Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena
itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh
dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari
Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus
diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi
kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga
menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P
dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri
Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini
tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI
No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana
Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut
oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.

Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan
Keputusan Presiden itu.
Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121
Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan
Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof.
Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka,
sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20
Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Kelahiran Gerakan Pramuka
Kelahiran Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling
berkaitan yaitu :
1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang
mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal
9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI
TUNAS GERAKAN PRAMUKA
2. Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei
1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka
sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan
menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda
Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang
dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan
Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari
Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus
dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga.
Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN
KERJA.
3. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas
meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana
Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut
sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
4. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile
Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan
penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi
pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut
sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada
peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal
oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada
pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.

Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang
oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka
keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya
duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447
Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang
dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota
Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri
Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua
dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua
Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia
pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat
yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka
mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di
depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan
Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan
kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres
No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan
Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai
HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota
Gerakan Pramuka

*) Dari berbagai sumber.

Selasa, 12 Maret 2013

Contoh RPP


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )

Sekolah                      
Mata Pelajaran          : Matematika
Kelas / Semester        : IV (Empat) / II (Dua)
Alokasi Waktu           : 2 x 35 Menit

A.    Standar Kompetensi
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

B.     Kompetensi Dasar
Menjumlahkan pecahan

C.    Indikator
Ø  Menjumlahkan 2 pecahan berpenyebut sama
Ø  Menjumlahkan 3 pecahan berpenyebut sama

D.    Tujuan Pembelajaran
Ø  Agar siswa mampu menjumlahkan 2 pecahan berpenyebut sama
Ø  Agar siswa mampu menjumlahkan 3 pecahan berpenyebut sama
Ø  Pendidikan karakter bangsa yang diharapkan :
Jujur, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, tanggung jawab

E.     Materi Pembelajaran
Penjumlahan pada pecahan

F.     Metode Pembelajaran
1.      Ceramah
2.      Tanya Jawab
3.      Latihan

G.    Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
1.      Kegiatan Awal (10 Menit)
a.       Guru mengkondisikan kelas agar siswa siap belajar
b.      Guru mengucapkan salam
c.       Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
d.      Apersepsi

Ø  Guru mengulas kembali materi sebelumnya
Ø  Guru memotivasi siswa agar semangat belajar
2.      Kegiatan Inti (40 Menit)
*      Eksplorasi
a.       Guru bertanya jawab tentang materi yang akan disampaikan
b.      Siswa mendengarkan, menyimak dan memperhatikan penjelasan guru

*      Elaborasi
a.       Siswa melakukan operasi hitung pecahan dengan bimbingan guru

*      Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi :
Ø  Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi tang telah disampaikan, dan meluruskan kembali kesalahpahaman serta memberikan penguatan kepada siswa

3.      Kegiatan Penutup (20 Menit)
a.       Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari
b.      Guru memberikan tugas
c.       Guru memberikan motivasi dan menutup pelajaran dengan mengucap salam

H.    Alat dan Sumber Belajar
Alat                      : Karton
Sumber Belajar     : Metematika untuk SD kelas IV oleh Tim Bina Karya Guru Penerbit Erlangga Hal. 174 dan Matematika untuk SD / MI Kelas IV oleh Fathul Anam, Maria Pretty, Suryono. Penerbit Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009 Hal 146

I.       Penilaian

Indikator pencapaian kompetensi
Teknik penilaian
Bentuk instrumen
Instrumen soal
Ø  Menjumlahkan 2 pecahan berpenyebut sama
Ø  Menjumlahkan 3 pecahan berpenyebut sama

Tertulis
Essay
1.      ½ + ½ = . . .

2.      1/5 + 3/5 = . . .

3.      5/6 + 3/6 = . . .

4.      4/7 + 3/7 = . . .

5.      3/10 + 5/10 = . . .

6.      2/7 +3/7 +1/7 =  . . .

7.      3/2 + ½ + ½ = . . .

8.      2/9 + 3/9 + 8/9 = . . .

9.      7/12 + 3/12 +1/12 = . . .

10.  2/14 + 3/14 + 1/14 = . . .



J.      Pedoman Penskoran

No
Kunci Jawaban
Skor
1
2/2
10
2
4/5
10
3
8/6
10
4
7/7
10
5
8/10
10
6
6/7
10
7
5/2
10
8
13/9
10
9
16/12
10
10
6/14
10

Format kriteria  penilaian
Catatan     : Nilai = (jumlah skor : jumlah skor maksimal) X 100




Guru Pamong




................................

Metro, 18Februari 2013
Guru Praktikan
              



Ari Prasetyo
NPM. 0951495


Mengetahui
Kepala Madrasah




............................................

 
Ari Prasetyo Purbolinggo Lampung Timur - |